Senin, 28 November 2011

teman

Teman,
Kala diriku terjerat di penjara cinta
Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu
Kala sepi berlabuh di dasar kalbu
Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu
Kala menanti kepastian sejuta persoalan
Kau hadir membelai luka
Bingkisan kata menari dihujung jemari
Seakan mengerti bisikan hati.
Teman,
Hari berganti hari
Masa berlalu memakan waktu
Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu
Menanti malam menjemput siang
Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.
Teman,
Bunga yang dimiliki orang
Ditaburi warna kekusaman
Begitulah jua..
Suramnya wajah keperempuananku
Walau berseri disebalik topeng kedukaanJ
iwa meruntun merayu ketenangan
Bertamu disudut kehidupan
Lipatan rahsia kau kailkan
Lalu terapung tanpa jawapan
Murni jiwamu yang menyentuh perasaan
Keikhlasanmu yang merawat kesedihan
Ingin menyemai nostalgia silam
Agar ikatan membuihkan kemesraan.
Teman,
Tanpa kusedar dan tanpa kuduga
Dirimu menanam pohonan cinta
Sedang diriku sudah berpunya
Walau diri diselimuti sengsara
Kini..
Susunan bicara berbaur cinta
Mengungkap istilah sebenarnya
Antara setia dan airmata.
Teman,
Sepi, resah dan duka
Itulah rencah kekosongan hidupku
Tatkala bicaramu sirna di mataku
Senyum dan tawa
Menguntum tanda gembira
Tatkala rancak berbicara
Justeru diriku..
Menyingkap tirai bicara.
Teman,
Andainya puisi ini kau fahami
Andainya jeritan hatiku kau selami
Andainya impianku bisa kau penuhi
Kau tidak berlari mengejar mimpi
Menghitung hari menanti realiti.

radio bejad

ingatkah kau?
saat kau mengembara entah ke mana
sementara aku,
duduk di antara corong, pengeras suara dan tumpukan lagu-lagu
lantas menyapamu lewat gelombang yang mengawang
berharap gaungnya akan sampai ke kau?
Ah, jarak
lantaran jarak lahirlah rindu, juga pilu
sebab tiada pernah aku sangsikan hatiku sendiri
betapa nian, aku cinta kepadamu
Wahai udara,
aku titipkan suaraku kepadamu
bisikan ke telinganya dengan pelan
“aku mencintaimu, sungguh.”

rindu

Jangan Hilang Lagi
Cinta bagiku hanya sebuah kata yang membuatku
tak dapat berkata-kata..
Kasih, Jangan tinggalkan aku di kota ini..
sendiri..
Jangan kau panggang aku dengan rasa kangen
Tetaplah di sini
bersamaku, menyusuri sepi menelisik hati
Kau tahu?
tiada yang lebih menyiksa dari sendiri